Tekan Angka Stunting di Indonesia, BKKBN Gandeng Muhammadiyah Sebagai Mitra Strategis

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Mempercepat upaya pengentasan masalah stunting yang masih tinggi di beberapa provinsi, Majelis Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dalam penandatanganan MoU yang dilakukan secara simbolis di Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah, sejatinya BKKBN bekerja sama dengan tiga universitas, yakni Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Muhammadiyah Solo dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Kerja sama meliputi program hulu agar kampus semakin banyak mencetak Sumber Daya Manusia (SDM)unggul berbasis keluarga. Tak menutup kemungkinan, kerja sama akan diperluas dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah di seluruh Indonesia.

“Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengizinkan BKKBN bekerja sama dengan Perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang jumlahnya 174 di Indonesia. Kerja sama ini untuk meningkatkan kualitas SDM berbasis keluarga salah satunya pengentasan stunting,” ungkap Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo.

Pengejewantahan program kerja sama ke depan, diantaranya berbentuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berkolaborasi dengan program Merdeka Belajar dan melibatkan mahasiswa di seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

“Program ini akan melibatkan mahasiswa berupa program KKN tematik kemudian ada program merdeka belajar selama 6 bulan. Karena pembangunan keluarga sangat luas selain stunting ada mental emotional disorder yang menjadi fokus BKKBN dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah,” jelas Hasto.

Dipilihnya Majelis Diktilitbang Muhammadiyah sebagai mitra dalam menjalankan program ini, kata Hasto karena Muhammadiyah adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki kesiapan dari segi sumber daya dan amal usaha di berbagai sektor termasuk pendidikan.

Sementara itu, Rektor Unimus, Mashrukhi menilai banyak program BKKBN yang sejalan dengan misi Muhammadiyah untuk mencetak sdm yang unggul di Indonesia. “Sebenarnya program BKKBN salah satunya ‘Bangga Kencana’ itu bagus untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Program-program BKKBN juga matching dengan program-program di yang ada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” kata dia.

Untuk itu, Mashrukhi mendukung penuh kerja sama ini dan akan memasukkan program-program BKKBN ke dalam mata kuliah di seluruh PTM agar program ini terlaksana dengan baik.

“Di lingkungan Muhammadiyah ini memang banyak sekali program-program bidang studi kesehatan yang matching dengan program BKKBN. Majelis Diktilitbang Muhammadiyah sangat support dengan program BKKBN untuk dimasukkan dalam mata kuliah di PTM,” pungkasnya. (muhammadiyah)